Multiple Myeloma adalah jenis kanker darah yang langka namun serius. Kanker ini menyerang sel plasma dalam sumsum tulang, yang bertanggung jawab memproduksi antibodi. Mengingat sifatnya yang sering tersembunyi, Deteksi Dini Kanker ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Mengenali Gejala Awal adalah langkah pertama menuju diagnosis. Gejala Myeloma seringkali tidak spesifik, menyerupai kondisi lain. Pasien umumnya mengeluhkan nyeri tulang, terutama di punggung atau tulang rusuk, serta kelelahan ekstrem. Jangan abaikan keluhan-keluhan persisten ini.
Salah satu tanda khas Myeloma adalah CRAB criteria: Calcium tinggi, Renal failure (gangguan ginjal), Anemia (kurang darah), dan Bone lesions (kerusakan tulang). Meskipun ini adalah manifestasi lanjut, kesadaran akan gejala ini membantu diagnosis.
Skrining Multiple Myeloma tidak dilakukan secara umum seperti kanker payudara atau serviks. Namun, skrining sangat dianjurkan bagi individu berisiko tinggi. Ini termasuk mereka yang memiliki riwayat penyakit Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance (MGUS).
MGUS adalah kondisi prekanker yang sering mendahului Myeloma. Individu dengan MGUS memiliki protein abnormal dalam darah. Melakukan Skrining Multiple Myeloma secara teratur pada kelompok ini memungkinkan intervensi dini sebelum kondisi berkembang menjadi kanker yang invasif.
Prosedur Skrining Multiple Myeloma utama melibatkan tes darah dan urine. Pemeriksaan protein monoklonal abnormal, seperti elektroforesis protein serum, menjadi kunci. Jika hasilnya positif, pemeriksaan sumsum tulang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Pentingnya Skrining terletak pada kenyataan bahwa deteksi dini Myeloma seringkali memberikan pilihan terapi yang lebih efektif. Pengobatan dapat dimulai lebih awal, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.
Masyarakat dan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan kesadarannya terhadap penyakit ini. Pelatihan untuk mengenali gejala yang tidak jelas dapat mempercepat rujukan pasien ke spesialis. Skrining Multiple Myeloma memerlukan kolaborasi antara dokter umum dan hematolog.
Selain kelompok berisiko MGUS, faktor lain seperti usia lanjut (di atas 65 tahun) dan riwayat keluarga juga meningkatkan risiko. Konsultasi rutin dengan dokter dan keterbukaan mengenai riwayat kesehatan membantu menentukan kebutuhan Skrining Multiple Myeloma.
Dengan meningkatkan pengetahuan tentang gejala dan memprioritaskan skrining untuk kelompok berisiko, kita dapat mempercepat diagnosis Myeloma. Deteksi dini adalah harapan terbaik untuk memerangi kanker ini dan memastikan hasil pengobatan yang lebih baik bagi pasien.