Stigma bahwa pertanian adalah profesi yang kotor dan tidak menjanjikan kini terpatahkan oleh kehadiran Petani Modern dari kalangan milenial. Mereka membawa revolusi teknologi untuk mengatasi tantangan terbesar di sektor pertanian, yaitu lahan kritis dan cuaca tak menentu. Kisah sukses ini berpusat pada pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan pertanian presisi (precision farming) yang mengubah lahan kering menjadi sentra produksi yang menguntungkan. Inovasi yang dibawa oleh Petani Modern ini tidak hanya menjamin ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuktikan bahwa pertanian berbasis teknologi adalah jalan tercepat menuju Kemandirian Finansial yang stabil.
Fokus utama kisah ini adalah Bapak Rian Setiawan (28 tahun), lulusan teknik pertanian yang kembali ke kampung halamannya di kawasan perbukitan tandus. Dengan modal awal pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 150 juta pada Januari 2024, Rian mengubah dua hektar lahan kritis miliknya menjadi smart-greenhouse. Rian adalah contoh nyata Petani Modern yang sukses. Ia menerapkan sistem irigasi tetes otomatis yang dikendalikan oleh sensor kelembaban tanah. Melalui sistem ini, penggunaan air dapat dihemat hingga 70% dibandingkan irigasi konvensional. Data dari Distan KP mencatat bahwa hasil panen tomat cherry Rian pada periode Agustus 2024 mencapai 3 ton per hektar, jauh di atas rata-rata panen lahan konvensional di daerah tersebut.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) memberikan dukungan penuh pada inisiatif ini. Kepala Bidang Penyuluhan Distan KP, Ir. Siti Aminah, M.Agr., menyatakan pada hari Rabu, 18 September 2024, bahwa pihaknya akan mereplikasi model smart-greenhouse Rian ke 10 kelompok tani milenial lainnya. “Teknologi ini memungkinkan kita bertani 365 hari setahun, terlepas dari musim. Ini meningkatkan produktivitas dan jaminan pendapatan, yang sangat penting untuk Kemandirian Finansial mereka,” jelas Ir. Siti.
Keberhasilan Rian juga menarik perhatian aparat keamanan, khususnya dalam aspek perlindungan aset dan hasil panen. Pihak kepolisian sektor melalui Bhabinkamtibmas Aiptu Gunawan rutin mengunjungi greenhouse Rian untuk memastikan keamanan aset digital dan fisiknya. Aiptu Gunawan menyatakan pada Kamis, 19 September 2024, pukul 10.00 WIB, bahwa “Kami mendukung penuh inovasi ini. Perlindungan terhadap teknologi pertanian presisi juga merupakan bagian dari menjaga aset ekonomi daerah.” Kisah Rian menunjukkan bahwa Petani Modern bukan hanya sekadar pekerja keras, tetapi juga wirausahawan yang cerdas. Dengan memadukan teknologi dan semangat kewirausahaan, generasi milenial membuktikan bahwa sektor pertanian memiliki potensi tak terbatas, sekaligus memberikan jaminan bagi terwujudnya Kemandirian Finansial yang kuat dari sektor pangan.